Flamboyan

Harus dari mana kuawali tulisan ini ….terbang

Tiada peduli coretan ini tidak bernilai dan menyalahi seni …
Atau orang lain mencibir dan memaki …

Aku hanya ingin sedikit mengurangi kegundahan hati …

 

Sudah melebihi angka sewindu waktu berlalu ….

Tetapi tiada sedikitpun mau beranjak dari angan tuk merengkuhmu …

February beberapa tahun yang telah berlalu …

Aku tergoda oleh pesonanya yang semerbak flamboyan …..

Warna dan keindahannya begitu mempesona  ….

Jangan salahkan aku yang tergoda,……

Kalian  pasti bohong jika  saat melihatnya tak terpesona …

 

Dalam kegundahan asa dan rasa……

Ingin sekali aku menjadi seorang Rahwana …..

Yang begitu tergila gila dengan Shinta ….

Sebegitu dalamnya sehingga rela menukar apa yang dimilikinya hanya untuk Shinta ….
Tapi sayang aku tidak punya kemampuan seperti yang Rahwana punya …

Kalian pasti akan tertawa bahkan mungkin menganggapku sudah gila ….
Tapi jika kau tahu apa yang terjadi sebenarnya antara Rahwana dan Shinta ….
Engkau akan mengerti apa itu cinta  …..

putrikuBegitu besar pengorbanannya demi mendapat cinta Shinta ….

Apa yang dimilikinya di korbankan hanya untuk Cintanya ….

 

Dia begitu memuliakan cintanya….

Walaupun tiap detik selalu membayangkan tubuh Sinta ……

Namun, dia  tak pernah menjamahnya ………..

Karena dia berharap sesuatu yang jauh lebih berharga ……

Yakni cinta …….


Ditempatkannya Shinta dalam istana yang terindah …..

Sehingga tiada semak duri yang akan menggores kulitnya yang indah ….

Tidak banyak orang yang tahu kalau dia berhasil dalam menggapai Cintanya …

Sungguh jarang orang  tahu dia reguk cinta dari Dewi Shinta tanpa menjamah ….

 

 

Tahukah kalian berkat pengorbanannya cinta Sinta goyah dan berpaling padanya,…..

tentu saja tidak semua tahu…….

Shinta tahu Rahwana pasti akan binasa ….

Shinta juga tahu Cinta  sang rama Wijaya tidak sebesar cinta persembahan Rahwana …….
Untuk itu disaat terakhir Shinta  melarangnya maju kemedan laga …

Demi cinta ,… Shinta rela menyerahkan jiwa raganya , …

agar Rahwana tidak  bertanding dengan san Rama Wijaya …

 

Tapi Rahwana manusia yang tidak  suka belas kasihan ataupun minta dikasihani….

Dia hanya tahu ,dia  akan dapatkan cinta Sinta jika bisa mengalahkan Sang Rama Wijaya …

Dia hanya mau memperjuangkan Cintanya dengan gagah dan ksatria …
Walau dia tahu dia akan binasa oleh panah Gunawijaya  sang Rama ….

Karena itu dia  mati dengan rasa puas di hati.

 

Tapi aku tidak bisa  seperti Rahwana …..

Walau perasaan yang ada padaku seperti rasa dan asa yang dirasa Rahwana…

Aku tiada kemampuan tuk mengungkapkan rasa dan asa itu …

Keindahannya tak bisa lagi kunikmati disaat Falmboyan bersemi ..

Dia pergi dan tanpa tahu apa yang ada dihatiku ….

Dia pergi membawa harapanku diringi gugurnya Flamboyan beberapa tahun yang lalu …

 

Duhai sang Bayu sampaikan salam kerinduanku untuknya ….

Hanya denganmu aku bisa mengutarakan keinginanku …

Hanya kepadamu ku bisikan nama yang selama ini mengetarkan hatiku ….

Sampaikan padanya sampai sekarang ku masih tetap memujanya ……

Bisikan padanya flamboyan dihatiku akan selalu mekar disaat kusebut namanya …

Dia tidak pernah berguguran walau musim berganti dan di terjang usia…..

 

Flamboyan.

Tunjung Tanpa Selaga , 7 Maret 2009

 ( Thank’s  for Wong Aksan for inspirate  do you like that .. ?)